Quantum Computer atau komputer kuantum
memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Dalam mekanika
kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang
disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal
pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1,
bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak
menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada
di bermacam keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan
berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer
digital.
Komputer
kuantum menggunakan partikel yang bisa berada dalam dua keadaan
sekaligus, misalnya atom-atom yang pada saat yang sama berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak tereksitasi, atau foton (partikel
cahaya) yang berada di dua tempat berbeda pada saat
bersamaan. Apa maksudnya ini? Atom memiliki konfigurasispin.Spin atom bisa ke atas (up),
bisa pula ke bawah (down).
Misalnya saatspin atom mengarah ke atas (up) kita beri lambang 1, sedangkan spin down adalah 0 (seperti dalam sistembinary di komputer digital).
Atom-atom berada dalam
keadaan superposisi (memiliki spin up dandown secara
bersamaan) sampai kita melakukan pengukuran. Tindakan pengukuran memaksa
atom untuk ‘memilih’ salah satu dari kedua kemungkinan itu. Ini berarti sesudah
kita melakukan pengukuran, atom tidak lagi berada dalam keadaan superposisi.
Atom yang sudah mengalami pengukuran
memilikispin yang tetap: up atau down.
Saat konsep ini diterapkan dalam komputer kuantum, keadaan superposisi terjadi pada saat proses perhitungan sedang
berlangsung. Sistem perhitungan pada komputer
kuantum ini berbeda dengan komputer digital.
Komputer digital melakukan perhitungan
secara linier, sedangkan komputer
kuantum melakukan semua perhitungan secara bersamaan (karena ada multiple states semua perhitungan dapat
berlangsung secara simultan di semua state).
Ini berarti ada banyak kemungkinan hasil perhitungan. Untuk mengetahui jawabannya (hasil perhitungannya) kita harus
melakukan pengukuran qubit.
Tindakan
pengukuran qubit ini menghentikan proses perhitungan dan memaksa
sistem untuk ‘memilih’ salah satu dari semua kemungkinan jawaban yang ada.
Dengan
sistem paralelisme perhitungan ini, kita bisa membayangkan betapa
cepatnya komputer kuantum. Komputer digital yang paling canggih saat ini
(setara dengan komputer kuantum 40 qubit) memiliki kemampuan
untuk mengolah semua data dalam buku telepon di seluruh
dunia (untuk menemukan satu nomor telepon tertentu) dalam
waktu satu bulan. Jika menggunakan komputer kuantum proses ini hanya memerlukan waktu 27 menit!
Ada satu fenomena ‘aneh’ lain dari mekanika kuantum yang juga dimanfaatkan
dalam teknologi komputer kuantum:Entanglement. Jika dua atom mendapatkan gaya tertentu (outside force) kedua atom tersebut bisa masuk pada keadaan ‘entangled’. Atom-atom yang saling terhubungkan
dalam entanglement ini
akan tetap terhubungkan walaupun jaraknya berjauhan.
Analoginya
adalah atom-atom tersebut seperti sepasang manusia yang punya
‘telepati’. Jika yang satu dicubit, maka pasangannya (di mana pun ia berada)
akan merasa sakit. Perlakuan terhadap salah satu atom
mempengaruhi keadaan atom pasangannya. Jika yang satu
memiliki spin up (kita baru bisa mengetahuinya setelah
melakukan pengukuran) maka kita langsung mengetahui bahwa pasangannya pasti memiliki spin down tanpa kita perlu mengukurnya
kembali. Ini melambangkan sistem komunikasi yang super
cepat. Komunikasi menggunakan komputer kuantum bisa
mencapai kecepatan yang begitu luar biasa karena informasi
dari satu tempat ke tempat lain dapat ditransfer secarainstant. Begitu cepatnya
sehingga terlihat seakan-akan mengalahkan kecepatan cahaya!
Saat ini
perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7
qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit.
Kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer masa
depan nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu
berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada
akhirnya bisa dilaksanakan hanya dalam hitungan menit saja jika kita menggunakan komputer kuantum yang super
canggih dan super cepat itu.
Di masa mendatang kita akan menggunakan komputer yang tidak
lagi tersusun dari transistor-transistor mini seperti sekarang, Komputer
kuantum tidak lagi memerlukan chip komputer yang semakin
lama semakin padat karena semakin berlipatgandanya jumlah
transistor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja komputer.
Komputer masa depan justru dipenuhi oleh cairan organik sebagai ‘jantung’nya. Cairan organik ini mengandung
atom-atom/partikel-partikel yang bisa berada dalam
keadaan superposisi tersebut. Ini berarti, kita benar-benar memanfaatkan zat organik alami untuk menjadi ‘kalkulator’ canggih
karena ternyata cairan
organik dari alam memiliki bakat berhitung!
Gambar
Sistem komputer masa depan
Komputasi
Kuantum merupakan suatu bidang multidisplin dan menarik, yang telah
menjadi fokus peneletian baik eksperimental maupun teoritis dalam sepuluh tahun terakhir. Diantara sistem-sistem yang diusulkan,
misalkan model iop-traps atau rangkaian superkonduktor,
Qubits berbasis keadaan padat (solid- states) diasumsikan
menjadi kandidat yang menjanjikan bagi pengujian pertama dari
Hardware Kuantum.
Peneliti-peneliti
dari 3. Physikalischen Instituts Universität Stuttgart dan Harvard
University, telah berhasil dalam eksperimennya, yaitu bagaimana cacat titik (poin defect) pada intan (diamond) dapat berfungsi dengan baik
sebagai prosessor yang sangat kecil dari kompute kuantum.
Qubits
didefinisikan sebagai keadaan spin tunggal (elektorn atau inti). Dengan
asumsi ini, memungkikan kita mengeksplorasi waktu koheren yang lama (beberapa detik bagi spin inti pada temperatur-temperatur kirogenik).
Disamping itu, transisi optik antara keadaan elektronik
dasar dan tereksitasi memungkinkan koppling antara
derajat kebebasan spin dengan keadaan medan elektromagnetik. Koppling yang demikian memungkinkan akses keadaan spin ‘read-out’
melalui hamburan foton spin-selective. Konsekuensi logis,
kita dapat menggunakan keadaan spin sebagai ‘robust
memory’ bagi “flying qubits (foton)”.
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/10323333/Komputer-Kuantum
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/10323333/Komputer-Kuantum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar