Selasa, 31 Mei 2011

Quantum Computer

APPLICATION OF QUANTUM COMPUTER

1. Cryptography
Kriptografi, secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita. Selain pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Tidak semua aspek keamanan informasi ditangani oleh kriptografi.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
  • Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
  • Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
  • Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
  • Non-repudiasi, atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan  atau membuat.
Kriptografi merupakan seni dan ilmu menyembunyikan informasi dari penerima yang tidak berhak. Kata cryptography berasal dari kata Yunani kryptos (tersembunyi) dan graphein (menulis).

Cryptanalysis adalah aksi untuk memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara mendapatkan plaintext atau kunci dari ciphertext yang digunakan untuk mendapatkan informasi berharga kemudian mengubah atau memalsukan pesan dengan tujuan untuk menipu penerima yang sesungguhnya, memecahkan ciphertext.

Cryptology adalah ilmu yang mencakup cryptography dan cryptanalysis.

Encryption adalah transformasi data kedalam bentuk yang tidak dapat terbaca tanpa sebuah kunci tertentu. Tujuannya adalah untuk meyakinkan privasi dengan menyembunyikan informasi dari orang-orang yang tidak ditujukan, bahkan mereka mereka yang memiliki akses ke data terenkripsi. Dekripsi
merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu transformasi data terenkripsi kembali ke bentuknya semula.

Enkripsi dan dekripsi pada umumnya membutuhkan penggunaan sejumlah informasi rahasia, disebut sebagai kunci. Untuk beberapa mekanisme enkripsi, kunci yang sama digunakan baik untuk enkripsi dan dekripsi; untuk mekanisme yang lain, kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi berbeda. Dua tipe dasar dari teknologi kriptografi adalah symmetric key (secret/private key) cryptography dan asymmetric (public key) cryptography. Pada symmetric key cryptography, baik pengirim maupun penerima memiliki kunci rahasia yang umum. Pada asymmetric key cryptography, pengirim dan penerima masingmasing berbagi kunci publik dan privat.

Kriptografi saat ini lebih dari enkripsi dan dekripsi saja. Otentikasi menjadi bagian dari kehidupan kita sama seperti privasi. Kita menggunakan otentikasi dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh saat kita menandatangani sejumlah dokumen dan saat kita berpindah ke dunia dimana keputusan dan persetujuan kita dikomunikasikan secara elektronis, kita membutuhkan teknik-teknik untuk otentikasi. Kriptografi menyediakan mekanisme untuk prosedur semacam itu. Digital signature (tanda tangan digital) mengikat dokumen dengan kepemilikan kunci tertentu, sedangkan digital timestamp mengikat dokumen dengan pembuatnya pada saat tertentu.

 2. Searching
Algoritma pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak ditemukan (unsuccessful).

Metode pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal (internal searching) dan pencarian eksternal (external searching). Pada pencarian internal, semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer sedangakan pada pencarian eksternal, tidak semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer, tetapi ada sejumlah rekaman yang tersimpan dalam penyimpan luar misalnya pita atau cakram magnetis.

Selain itu metode pencarian data juga dapat dikelompokka menjadi pencarian statis (static searching) dan pencarian dinamis (dynamic searching). Pada pencarian statis, banyaknya rekaman yang diketahui dianggap tetap, pada pencarian dinamis, banyaknya rekaman yang diketahui bisa berubah-ubah yang disebabkan oleh penambahan atau penghapusan suatu rekaman.

Ada dua macam teknik pencarian yaitu pencarian sekuensial dan pencarian biner. Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut. Sebaliknya, pencarian biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan urut.

Kesimpulan :

1. Algoritma pencarian berurutan digunakan untuk mencari data pada sekumpulan data atau rekaman   yang masih acak
2. Algoritma pencarian biner digunakan untuk mencari data pada sekumpulan data atau rekaman yang  sudah dalam keadaan terurut.

3. Factorising

Multiplying two prime numbers together is a very simple process. Factorising the result back into its two primes, however, is currently still a very time consuming process on classical computers. This result is the basis of the well known cryptographic algorithm RSA. It has been suggested that quantum computers, if ever built, will have the power to reverse this result and to be able to factorise numbers in a shorter time than it would take to multiply them together in the first place, hence making RSA obsolete.
Saat ini, pemfaktoran (factoring) sebuah bilangan besar masih terlalu sulit bagi komputer konvensional meskipun begitu mudah untuk  diverifikasi. Itulah sebabnya pemfaktoran bilangan besar ini banyak digunakan dalam metode kriptografi untuk melindungi data.
Sebuah komputer kuantum mendapatkan kemampuannya dengan memanfaatkan sifat-sifat kuantum tertentu dari atom ataupun nukleus yang memungkinkan mereka bekerja bersama sebagai suatu bit kuantum, atau "qubit", yang berfungsi sebagai prosesor sekaligus sebagai memori pada waktu yang sama. Dengan  mengarahkan interaksi-interaksi di antara  qubit-qubit, sementara mereka terus diisolasikan dari lingkungan eksternal. Para ilmuwan berhasil membuat sebuah komputer kuantum menjalankan kalkulasi-kalkulasi tertentu, seperti pemfaktoran, dengan kecepatan yang secara eksponensial lebih tinggi dibandingkan  komputer konvensional. Bila kita menggunakan komputer konvensional untuk melakukan pemfaktoran bilangan-bilangan besar, setiap penambahan digit akan melipatduakan waktu yang dibutuhkan untuk menemukan faktor-faktornya. Sebaliknya, waktu untuk melakukan pemfaktoran dengan menggunakan komputer kuantum hanya akan bertambah panjang secara konstan bila sebuah digit ditambahkan ke bilangan yang akan difaktorkan tersebut.
Multiplying two prime numbers together is a very simple process. Factorising the result back into its two primes, however, is currently still a very time consuming process on classical computers. This result is the basis of the well known cryptographic algorithm RSA. It has been suggested that quantum computers, if ever built, will have the power to reverse this result and to be able to factorise numbers in a shorter time than it would take to multiply them together in the first place, hence making RSA obsolete.

4. Simulating
Pada tahun 1982, Feynman menduga bahwa komputer kuantum akan mampu mensimulasikan sistem kuantum mekanik dengan tingkat yang jauh lebih besar akurasi daripada yang mungkin dengan komputer klasik . Hal ini berspekulasi bahwa komputer kuantum dengan beberapa puluhan bit kuantum dapat melakukan simulasi yang akan mengambil jumlah yang tidak layak waktu pada komputer klasik. Hal ini disebabkan penggunaan waktu komputer dan memori tumbuh sebagai suatu fungsi eksponensial dari ukuran dari sistem kuantum yang bersangkutan.
Pada komputer klasik, dinamika sistem kuantum dapat menggunakan pendekatan simulasi. Sebuah komputer kuantum Namun, dapat "diprogram" untuk mensimulasikan perilaku sistem dengan mendorong interaksi antara variabel-nya. Ini meniru karakteristik dari sistem yang bersangkutan. Sebuah komputer kuantum akan, misalnya, memungkinkan "Hubbard Model" (yang menggambarkan pergerakan elektron dalam kristal a) untuk disimulasikan, tugas yang berada di luar lingkup komputer konvensional saat ini.

Conclusion of Quantum Computer :
With classical computers gradually approaching their limit, the quantum computer promises to deliver a new level of computational power. With them comes a whole new theory of computation that incorporates the strange effects of quantum mechanics and considers every physical object to be some kind of quantum computer. A quantum computer thus has the theoretical capability of simulating any finite physical system and may even hold the key to creating an artificially intelligent computer.
The quantum computers power to perform calculations across a multitude of parallel universes gives it the ability to quickly perform tasks that classical computers will never be able to practically achieve. This power can only be unleashed with the correct type of algorithm, a type of algorithm that is extremely difficult to formulate. Some algorithms have already been invented; they are proving to have huge implications on the world of cryptography. This is because they enable the most commonly used cryptography techniques to be broken in a matter of seconds. Ironically, a spin off of quantum computing, quantum communication allows information to be sent without eavesdroppers listening undetected.
For now at least, the world of cryptography is safe because the quantum computer is proving to be vary difficult to implement. The very thing that makes them powerful, their reliance on quantum mechanics, also makes them extremely fragile. The most successful experiments only being able to add one and one together. Nobody can tell if the problems being experienced by researchers can be overcome, some like Dr. Gershenfield are hopeful that they can whilst others believe that the quantum computer will always be to fragile to be practical.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi
kambing.ui.ac.id/bebas/v06/.../124P-04-final2.0-Cryptography.pdf
lecturer.eepis-its.edu/~entin/.../Data%20Structure%20-%20Bab%208.pdf
http://prakom.bps.go.id/?page=3&tgl=200803011948
www.doc.ic.ac.uk/~nd/surprise_97/journal/vol4/spb3/
Read More..

Komputer Kuantum - Komputer Masa Depan

Quantum Computer atau komputer kuantum memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Dalam mekanika kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1, bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada di bermacam keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital.
Komputer kuantum menggunakan partikel yang bisa berada dalam dua keadaan sekaligus, misalnya atom-atom yang pada saat yang sama berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak tereksitasi, atau foton (partikel cahaya) yang berada di dua tempat berbeda pada saat bersamaan. Apa maksudnya ini? Atom memiliki konfigurasispin.Spin atom bisa ke atas (up), bisa pula ke bawah (down). Misalnya saatspin atom mengarah ke atas (up) kita beri lambang 1, sedangkan spin down adalah 0 (seperti dalam sistembinary di komputer digital).
Atom-atom berada dalam keadaan superposisi (memiliki spin up dandown secara bersamaan) sampai kita melakukan pengukuran. Tindakan pengukuran memaksa atom untuk ‘memilih’ salah satu dari kedua kemungkinan itu. Ini berarti sesudah kita melakukan pengukuran, atom tidak lagi berada dalam keadaan superposisi.
Atom yang sudah mengalami pengukuran memilikispin yang tetap: up atau  down. Saat konsep ini diterapkan dalam komputer kuantum, keadaan superposisi  terjadi pada saat proses perhitungan sedang berlangsung. Sistem perhitungan pada  komputer kuantum ini berbeda dengan komputer digital.

Komputer digital melakukan perhitungan secara linier, sedangkan  komputer kuantum melakukan semua perhitungan secara bersamaan (karena ada  multiple states semua perhitungan dapat berlangsung secara simultan di semua  state). Ini berarti ada banyak kemungkinan hasil perhitungan. Untuk mengetahui  jawabannya (hasil perhitungannya) kita harus melakukan pengukuran qubit.
Tindakan pengukuran qubit ini menghentikan proses perhitungan dan memaksa sistem untuk ‘memilih’ salah satu dari semua kemungkinan jawaban yang ada.
Dengan sistem paralelisme perhitungan ini, kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer kuantum. Komputer digital yang paling canggih saat ini (setara dengan komputer kuantum 40 qubit) memiliki kemampuan untuk mengolah semua data dalam buku telepon di seluruh dunia (untuk menemukan satu nomor telepon tertentu) dalam waktu satu bulan. Jika menggunakan komputer kuantum proses ini hanya memerlukan waktu 27 menit!
Ada satu fenomena ‘aneh’ lain dari mekanika kuantum yang juga dimanfaatkan dalam teknologi komputer kuantum:Entanglement. Jika dua atom mendapatkan gaya tertentu (outside force) kedua atom tersebut bisa masuk pada keadaan ‘entangled’. Atom-atom yang saling terhubungkan dalam entanglement ini akan tetap terhubungkan walaupun jaraknya berjauhan.
Analoginya adalah atom-atom tersebut seperti sepasang manusia yang punya ‘telepati’. Jika yang satu dicubit, maka pasangannya (di mana pun ia berada) akan merasa sakit. Perlakuan terhadap salah satu atom mempengaruhi keadaan atom pasangannya. Jika yang satu memiliki spin up (kita baru bisa mengetahuinya setelah melakukan pengukuran) maka kita langsung mengetahui bahwa pasangannya pasti memiliki spin down tanpa kita perlu mengukurnya kembali. Ini melambangkan sistem komunikasi yang super cepat. Komunikasi menggunakan komputer kuantum bisa mencapai kecepatan yang begitu luar biasa karena informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat ditransfer secarainstant. Begitu cepatnya sehingga terlihat seakan-akan mengalahkan kecepatan cahaya!
Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7 qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit. Kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer masa depan nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada akhirnya bisa dilaksanakan hanya dalam hitungan menit saja jika kita menggunakan komputer kuantum yang super canggih dan super cepat itu.
Di masa mendatang kita akan menggunakan komputer yang tidak lagi tersusun dari transistor-transistor mini seperti sekarang, Komputer kuantum tidak lagi memerlukan chip komputer yang semakin lama semakin padat karena semakin berlipatgandanya jumlah transistor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja komputer. Komputer masa depan justru dipenuhi oleh cairan organik sebagai ‘jantung’nya. Cairan organik ini mengandung atom-atom/partikel-partikel yang bisa berada dalam keadaan superposisi tersebut. Ini berarti, kita benar-benar memanfaatkan zat organik alami untuk menjadi ‘kalkulator’ canggih karena ternyata cairan organik dari alam memiliki bakat berhitung!

                                      Gambar  Sistem komputer masa depan
Komputasi Kuantum merupakan suatu bidang multidisplin dan menarik, yang telah menjadi fokus peneletian baik eksperimental maupun teoritis dalam sepuluh tahun terakhir. Diantara sistem-sistem yang diusulkan, misalkan model iop-traps atau rangkaian superkonduktor, Qubits berbasis keadaan padat (solid- states) diasumsikan menjadi kandidat yang menjanjikan bagi pengujian pertama dari Hardware Kuantum.
Peneliti-peneliti dari 3. Physikalischen Instituts Universität Stuttgart dan Harvard University, telah berhasil dalam eksperimennya, yaitu bagaimana cacat titik (poin defect) pada intan (diamond) dapat berfungsi dengan baik sebagai prosessor yang sangat kecil dari kompute kuantum.
Qubits didefinisikan sebagai keadaan spin tunggal (elektorn atau inti). Dengan asumsi ini, memungkikan kita mengeksplorasi waktu koheren yang lama (beberapa detik bagi spin inti pada temperatur-temperatur kirogenik). Disamping itu, transisi optik antara keadaan elektronik dasar dan tereksitasi memungkinkan koppling antara derajat kebebasan spin dengan keadaan medan elektromagnetik. Koppling yang demikian memungkinkan akses keadaan spin ‘read-out’ melalui hamburan foton spin-selective. Konsekuensi logis, kita dapat menggunakan keadaan spin sebagai ‘robust memory’ bagi “flying qubits (foton)”.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/10323333/Komputer-Kuantum 
 
Read More..

Sabtu, 30 April 2011

Journal Mobile Computing

Mobile Computing - The Missing Link Untuk Konstruksi Efektif TI

  Abstrak
Dalam pembangunan teknologi informasi ini telah diterapkan lambat dibandingkan dengan industri lainnya sektor. Salah satu alasan diulang dalam banyak makalah dan laporan adalah bahwa industri konstruksi harus membangun produk dalam keadaan tidak nyaman bagi dukungan IT yang tepat. Konvensional komputer tidak efektif untuk menangkap data di tempat-tempat asal atau untuk memberikan atau proses data di mana mereka sangat diperlukan. Setelah melakukan serangkaian proyek eksperimental, disebut e-situs, kami memperoleh keyakinan bahwa komputasi mobile, mengintegrasikan perangkat mobile, komunikasi nirkabel dan layanan mobile, menyajikan rantai yang hilang dalam Konstruksi Teknologi Informasi, sehingga memberikan sesuai informasi mengalir dalam siklus hidup produk bangunan. Makalah ini akan menjelaskan hasil langsung maupun umum lebih banyak pertanyaan dan kesimpulan berdasarkan proyek-proyek yang dilakukan.

1. Pengantar
Pada tahun 1938, Konrad Zuse, seorang insinyur sipil, membangun mekanik komputer elektronik pertama biner Z1, untuk memecahkan masalah statis konstruksi yang menjadi lebih dan lebih kompleks (Ceruzzi, 1981). Pada pertengahan 1950-an program bahasa FORTRAN membuka kemungkinan bagi insinyur untuk menggunakan komputer, dimana insinyur sipil banyak lakukan. Hal ini terjadi khususnya di bidang analisis numerik, dan secara bertahap juga untuk bidang konstruksi lainnya. Semakin banyak proses dukungan komputer diperoleh, dan disebut "sehingga pulau-pulau otomatisasi "perlahan tumbuh (Fenves, 1996; Hannus, 1996). Peneliti di bidang teknik sipil sering di garis depan dalam menggunakan teknologi baru untuk memecahkan masalah tertentu mereka.
Hal ini sering dicatat bahwa adopsi teknologi informasi dalam industri konstruksi telah lambat, jauh lebih lambat dibandingkan dengan industri lainnya. Peneliti masih percaya bahwa mereka memiliki banyak solusi fantastis, hanya saja mereka tidak memiliki cara untuk meyakinkan industri konstruksi menggunakannya. Beberapa proyek penelitian ditangani masalah ini dan berusaha untuk membawa hasil penelitian lebih dekat dengan praktek (misalnya Scenic, 2003) atau meminta praktek apa yang benar-benar ingin (ELSEWISE, 2003).
Salah satu yang diakui alasan untuk tidak berhasil dalam pembuatan TI efektif dalam industri konstruksi berhubungan pada satu sisi ke sisi kompleksitas solusi yang ditawarkan, dan di sisi lain, untuk mengabaikan hambatan nyata di proses konstruksi, di mana TI akan benar-benar membuat sesuatu bekerja lebih baik. Tingkat tinggi kompleksitas khas untuk produk terintegrasi dan model proses, yang tentu bisa memecahkan banyak masalah, tetapi permintaan usaha besar dan masih dalam pengembangan dalam mencari yang mudah digunakan pendekatan implementasi (Eastman dan Augenbroe 1998; Tibaut dan 2003 Rebolj). Yang paling efektif solusi TI yang telah membantu industri konstruksi pada umumnya terkait dengan komunikasi dan tampak sepele: mesin faks dan ponsel. Para penulis menyatakan bahwa komunikasi dan pertukaran informasi antara para pelaku dalam proyek konstruksi adalah topik mana potensi TI, komputasi teknologi mobile khususnya, akan mengakibatkan hasil yang paling efektif.

2. Komputasi mobile
Istilah "mobile" komputasi atau "komputasi di mana-mana" tidak memiliki definisi yang jelas, walaupun beberapa studi sudah mencoba survei ini-daerah penanaman cepat teknologi informasi. komputasi Mobile tidak hanya melibatkan perangkat komputasi mobile (seperti laptop, notebook, PDA dan komputer dpt dipakai), yang dirancang untuk dibawa berkeliling, tetapi juga mobile (yang dalam prakteknya berarti nirkabel) jaringan yang komputer ini tersambung. layanan khusus merupakan komponen ketiga, pembulatan keluar definisi mobile computing.
Meskipun jumlah makalah penelitian menangani komputasi mobile adalah sederhana, tidak ada keraguan bahwa banyak penelitian masih berlangsung, bahkan mungkin terlalu cepat untuk kertas yang akan diterbitkan. Sebagai salah satu teknologi menyusul lain (Jefferson dan Orubeondo, 2000; Mobileinfo, 2003), dan teknis solusi pasti menjadi lebih konsisten dan dapat diandalkan, lebih masuk akal untuk berkonsentrasi pada umum konsep dan masalah. Satu masalah tersebut adalah adaptasi dari sistem informasi yang ada cocok untuk efisien integrasi dengan komputasi mobile. Tetapi pertama-tama kita harus mengidentifikasi masalah kritis, yang komputasi mobile dapat memberikan solusi yang efektif. Dalam hal ini, kami setuju dengan kedok bahwa "... sampai saat itu, komputasi mobile hanya akan tetap menjadi aplikasi ceruk merepotkan bagi mereka yang mampu membayar untuk itu” (Vizard, 2000).

2.1 MOBILE COMPUTING DALAM KONSTRUKSI
Masalah mengendalikan komputer mobile dengan suara, yang juga merupakan persyaratan untuk dpt dipakai komputer, telah menarik beberapa peneliti. Di bidang teknik sipil, laporan menarik dapat ditemukan untuk aplikasi berorientasi inspeksi (Garrett dan Sunkpho, 2000), dan navigasi melalui gambar  (Reinhardt dan Scherer 2000). Di bidang konstruksi, gambar adalah salah satu tipe yang paling penting dari dokumen, dan oleh karena itu software untuk mengelola mereka merupakan syarat yang diperlukan untuk komputasi mobile di konstruksi. AutoDesk's perbaikan di tempat Lihat menawarkan melihat, mark-up perubahan desain, proyek dokumen situs- query menggunakan alat ukur digital, dan sinkronisasi (Hernandez 2000). Informasi Geografis System (GIS) sudah tersedia untuk beberapa PDA juga. Manajemen proyek adalah wilayah lain di mana ekstensi untuk terminal mobile dapat menjadi sangat efektif (Onsyss, 2003). Di sisi lain yang lebih dan lebih aplikasi menjadi web-enabled (Alshawi dan Ingirige, 2003), yang secara otomatis memperluas mereka kegunaan untuk mendukung perangkat mobile-browser yang terhubung ke Internet. EBautagebuch adalah berbasis web -Daftar-seperti aplikasi punch, yang dikembangkan untuk digunakan pada PDA untuk kegiatan perekaman di situs bangunan (Menzel et. Al 2002b.,). aplikasi lebih lanjut yang berkaitan dengan pemeriksaan dan jembatan pemeriksaan lapangan, sebagian besar mereka adalah khusus pada tugas tertentu.
Lain pendekatan yang lebih holistik, berasal dari Jepang, di mana Daito Trust Konstruksi Perusahaan mengembangkan sistem komputasi skala mobile-besar yang disebut DK Jaringan (Daito 2000). Jaringan ini terdiri yang dikembangkan perangkat keras khusus dan komponen perangkat lunak. Masih harus dilihat banyak perusahaan bagaimana bekerja sama dalam sebuah proyek konstruksi akan mampu mengikuti pendekatan ini. Bagi kebanyakan perusahaan, perangkat standar, jaringan nirkabel dan layanan yang harus tersedia di pasaran dengan harga terjangkau untuk menjadi menarik. Namun demikian, dipahami bahwa aplikasi mobile computing menjadi lebih kompleks, seperti misalnya dalam kasus operasi pilling (Ward et. al 2002.,).
Pada musim gugur 2000, sebuah-pendidikan penelitian proyek percobaan serbaguna disebut Mobile Computing di Situs Konstruksi (atau e-site, untuk pendek) diluncurkan di Fakultas Teknik Sipil Universitas dari Maribor (Rebolj et al 2001.,). Proyek ini telah dilakukan oleh TI Konstruksi Centre dan dilakukan oleh mahasiswa dan insinyur dari industri konstruksi. Tujuan dari proyek ini untuk menjawab pertanyaan terbuka tentang bagaimana komputasi mobile bekerja di situs, apa perubahan organisasi yang diperlukan, adalah komersial umum layanan jaringan telepon selular yang cukup untuk komputasi mobile di konstruksi, bagaimana kompleks adalah masalah mengintegrasikan mobile computing ke dalam sistem informasi yang ada (yang masih belum terintegrasi apabila diinginkan sendiri), dan apa upaya pendidikan akan diperlukan. The ujian akhir, yang dilakukan pada tahun 2001 (Gambar 1), menunjukkan bahwa efisiensi pertukaran informasi dalam konstruksi, antara peserta konstruksi dan dalam lokasi konstruksi itu sendiri, bisa diperbaiki signifikan bahkan dengan menggunakan mobile komponen komputasi saat ini: tanpa perubahan, PDA tersedia, mobile telepon dan lain jaringan nirkabel yang ada, dan layanan web. Proyek ini telah berlanjut di tahun 2002 (Magdič et. Al., 2002) dan pada tahun 2003. Hasil membuktikan potensi tinggi untuk komputasi mobile industri konstruksi.
Di sisi lain, kita dihadapkan dengan paradoks lain. Saat ini, banyak insinyur masih menggunakan alat yang jauh dari negara-of-the-art-, dan mereka sangat enggan untuk mengubah alat. Situasi ini menyebabkan bahkan lebih tinggi kompleksitas struktur informasi teknik hari ini. Yang ada proses dapat diberikan jauh lebih efisien dengan mengubah struktur informasi lebih tua untuk dukungan yang lebih baru, dan memikirkan kembali kami  filsafat saat menggunakan komputer (Rebolj et al 2002.,). Meskipun ketersediaan sistem perangkat keras dan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi, kita masih kekurangan sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung spesifik di tempat tugas, memberikan bimbingan membantu melalui tugas-tugas ini, dan mendukung metode cerdas dari manusia-komputer interaksi yang mempertimbangkan konteks-situs konstruksi dan pengawasan kegiatan di (Menzel et al)., 2002. Sebuah sistem komunikasi diperpanjang, beradaptasi dengan proyek dan pengguna adalah salah satu kemungkinan solusi untuk memperbaiki sistem informasi yang ada dan untuk mengurangi kesenjangan antara penelitian di informasi teknologi dan keadaan praktek kerja sehari-hari.

2.2 POTENSI INTI DARI MOBILE COMPUTING DALAM KONSTRUKSI
Dua aspek utama yang ada ketika melihat sistem apapun: parsial dan aspek holistik. Dalam konstruksi ini
aspek dapat didefinisikan sebagai "melihat perusahaan" atau "pandangan proyek", dan "pandangan pribadi" atau "pandangan aktor". Dalam kedua aspek, komputasi mobile secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi arus informasi atau informasi sistem. Jadi, kita harus menyadari bahwa mobile computing menyiratkan fakta-fakta berikut:
• komputer mobile terikat ke orang tertentu
• lokasi komputer mobile dapat menjadi sepotong informasi penting
• komputer mobile (dan dengan demikian orang tersebut) tersedia kapan saja, di mana saja
• orang yang memiliki akses ke sistem kapanpun, dimanapun
Fakta-fakta ini adalah sangat penting dan dasar potensi inti dari komputasi mobile di konstruksi. Dari perusahaan (atau proyek) melihat setiap sistem informasi dalam penggunaannya dapat meningkatkan sebagai berikut:
• batas sistem informasi diperluas ke maksimum, yang berarti informasi yang akan mengalir ke dan dari tujuan / titik asal tanpa penundaan atau hambatan
• informasi tambahan tersedia dari titik terminal, seperti posisi mereka, ID pengguna, suhu dll, dalam kata lain, terminal dapat membantu aplikasi untuk menjadi sensitive.
 Dari pandangan pribadi perbaikan signifikan berikut:
• Orang tersebut dapat tersedia kapan saja, menurut / nya perannya dalam proyek yang relevan
• setiap aktor-aktor lain dalam proyek-proyek yang relevan yang tersedia
• komunikasi pribadi dapat meningkatkan secara signifikan melalui seleksi otomatis menggunakan konteks
parameter (tanggal dan waktu, lokasi, kegiatan dll)
Berdasarkan potensi ini kami telah membangun konsep sistem komunikasi, yang menggunakan inti
potensi komputasi mobile untuk meningkatkan efektivitas TI di konstruksi.

3. Sebuah konteks sistem komunikasi berbasis dinamis

3.1 STRATEGI INTEGRASI
Dalam konsep seperti komputasi mobile dan komputasi di mana-mana, ruang secara inheren hadir (Mitra & Schwartz, 2001). Tujuan semacam ini komputasi adalah keinginan untuk mengatasi jarak fisik ketika mengakses atau memanipulasi informasi. Sebagai contoh, ketika mandor membuat keputusan untuk memecahkan masalah
di lokasi konstruksi, ia membutuhkan cetak biru di tangan dan harus memperbarui rencana yang akan konsisten dengan arus situasi setelah perubahan dibuat. Secara tradisional, dalam situasi seperti itu individu harus membawa semua berpotensi informasi yang berharga dengan dia / dia, yang secara praktis tidak mungkin. Jika tidak, individu harus bergerak ke beberapa lokasi lain dimana informasi disimpan. Komputer dan jaringan dapat mengurutkan diperlukan informasi, dan fisik lokasi informasi menjadi tidak relevan.
Jika komputasi mobile dapat membantu kita untuk mengatasi jarak antara ruang di mana kita berada dan ruang di mana beberapa sumber informasi yang berharga berada, kita harus menyadari hal itu. Hari ini teknologi informasi menangani masalah ini dan membawa dimensi baru dalam hidup kita dan untuk kita yang ada ruang fisik - ini dikenal sebagai ruang virtual. Dengan dimensi baru, ruang yang ada kami memperoleh beberapa penting pintas. Ini berarti kita dapat memperpendek jarak dari "kita" perjalanan jika kita tahu bagaimana menggunakan cara pintas ini di dimensi lain, dalam kasus kami melalui ruang virtual. Dalam cara yang banyak proses dapat dioptimalkan untuk kinerja dan kualitas. Kami berpendapat hari ini solusi yang tidak mengeksploitasi para pintas. Pemetaan antara ruang nyata dan maya harus transparan untuk menjadi sukses. Ketika mengurangi "Jarak" di dunia nyata, kebanyakan sistem memperkenalkan "baru" jarak dalam ruang virtual. Dengan jarak di ruang virtual kami memiliki beberapa faktor dalam pikiran yang mencegah keberhasilan transfer informasi dari sumber informasi kepada pengguna. Sebagai contoh, format yang berbeda dari penyimpanan data dan representasi, manipulasi dengan alat komunikasi, memahami arti sebenarnya dari informasi yang diterima dan konteks di mana ia diproduksi dan harus digunakan, untuk nama hanya beberapa. Oleh karena itu, kita menyadari kebutuhan untuk mengubah konsep yang ada menggunakan komputer yang merupakan masalah mendasar ketika mencoba untuk mengeksploitasi semua potensi dan gigih komputasi mobile. Perubahan konsep ini pasti terkait dengan reorganisasi proses saat ini di mana komputer digunakan sekarang ini.
            Dasar untuk interaksi, komunikasi dan pengelompokan dapat dihubungkan dengan konteks ruang dan lainnya atribut mitra nyata di mana informasi ini dengan mudah dialihkan melalui ruang virtual. Metode untuk penciptaan konteks menjadi sangat penting di sini, karena mereka merupakan alat untuk pemetaan dan membangun hubungan antara dan virtual contoh nyata dari objek yang sama. Kita bisa melihat banyak keuntungan sebagai akibat dari keberadaan benda-benda di ruang virtual dalam konteks yang sesuai. Peralatan yang tersedia untuk pengguna tidak peduli di mana mereka atau di mana mereka berasal. Layanan yang lebih baik dapat beradaptasi dengan kemampuan peralatan dan kebutuhan pengguna. Semua ini sangat meningkatkan mobilitas pengguna.

3.2 PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM
Bagian ini membahas isu utama desain sistem untuk mencapai lingkungan komunikasi yang dinamis untuk proyek-proyek konstruksi. Isu-isu utama termasuk arsitektur sistem yang diusulkan. Namun, hal ini kertas tidak dimaksudkan untuk membahas semua rincian dari arsitektur sistem, sebaliknya, hanya menguraikan isu-isu yang berkaitan langsung dengan subyek kertas.
Dari pengertian umum, sistem yang diusulkan menghubungkan produk yang sudah ada, proses model dan proyek kerangka kerja ke dalam jaringan komunikasi pribadi. Proses dan model produk digunakan sebagai integrator untuk semua informasi yang dibutuhkan (Tibaut dan Rebolj, 2003). Dalam hal ini, aliran data dapat menjadi penuh otomatis dan individu tidak akan perlu khawatir tentang yang link komunikasi untuk memilih atau yang file untuk men-download atau meng-upload dalam rangka pertukaran informasi yang dikehendaki. A-friendly user interface (klien perangkat lunak) untuk sistem semacam itu diperlukan juga.
Dalam rangka mencapai-operabilitas terstruktur informasi antar diperlukan bukan dokumen konvensional dan standar non-format data. Teknologi baru seperti eXtensible Markup Language (XML), XML Schema, SOAP (Simple Object Access Protocol) dan XML / Obyek Serialisasi kini telah muncul dan bisa memecahkan masalah untuk masa depan pertukaran informasi. Tujuan utama mereka adalah pengembangan sistem yang diperluas tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masa depan tetapi juga beradaptasi dan fleksibel cukup untuk menggabungkan teknologi inovatif baru masa depan karena mereka muncul.
Dengan ketersediaan dan kematangan teknologi tersebut, sistem heterogen dapat berbagi semantik dari objek informasi dengan berbagi skema XML yang mendefinisikan objek informasi. Antara sistem heterogen, SOAP sebagai standar industri, dapat digunakan sebagai protokol pertukaran data. Setelah sistem menerima beberapa set data XML, dapat menggunakan XML / marshalling alat Obyek untuk memetakan data XML set untuk model objek internal.
Jadi, dengan teknologi ini, sistem dapat memanipulasi objek dari sistem lain, sama seperti jika ini benda yang lokal untuk itu. Namun, masalah yang paling kritis menerapkan teknologi ini XML - berdasarkan standar. Yakni, skema XML bersama ini memungkinkan sistem untuk bekerja sama dengan benar menafsirkan informasi yang dipertukarkan antara perusahaan bekerja sama. vendor perangkat lunak yang telah mengembangkan dan menerapkan skema XML milik mereka sendiri. Ini skema kepemilikan mungkin tidak kompatibel dengan satu sama lain. Pada tingkat industri, berbasis XML standar seperti aecXML dan ifcXML masih berada di bawah pembangunan. mungkin menggunakan Dijelaskan of-terkait teknologi XML hanya menunjukkan pertimbangan desain utama yang mendukung sistem yang diusulkan.
Dengan mencapai ke dalam struktur yang kompleks seperti dan proses model produk, mendapatkan parameter yang mempengaruhi konstelasi saat jaringan komunikasi personal bisa menjadi tugas yang rumit. Oleh karena itu,, modular multi-layer pendekatan diperlukan untuk membuat sistem kerja. Ini berarti bahwa pilihan saat ini orang-orang "dalam jangkauan" dapat dipengaruhi oleh atau kurang lebih parameter. Parameter baik dapat mencakup informasi yang sangat spesifik pada aktivitas saat ini tentang model proses, dan pada lokasi saat ini, yang relevan dengan bagian dari situs konstruksi atau bangunan (misalnya kolom tertentu dari jembatan), atau hanya pada orang dan dia atau item di kalender. Yang penting sebagian besar adalah bahwa sistem komunikasi dapat menyesuaikan diri dengan informasi yang tersedia.

4. Kesimpulan
Penelitian dan aplikasi dalam berbagai domain telah membuktikan potensi tinggi komputasi mobile. Dalam kasus industri konstruksi ini bahkan lebih jelas karena karakteristik dari sebuah situs bangunan. penulis makalah ini bahkan percaya bahwa mobile computing adalah teknologi kunci untuk TI terobosan dalam konstruksi. Pentingnya mobile computing tidak hanya dalam membawa informasi kepada eksternal terminal sistem informasi umum, atau dalam memiliki informasi ini dan daya komputasi yang tersedia di mana saja dan kapan saja, namun dalam beberapa kondisi baru yang penting: dalam ketersediaan permanen kunci proyek aktor dalam ruang virtual. Tentu saja keadaan ini tidak boleh disalahgunakan untuk manusia merugikan. Sebaliknya, komputer harus mengambil peran seorang asisten yang canggih dan secara otomatis proses informasi sebanyak mungkin.
Untuk alasan ini kami telah mengintegrasikan aplikasi yang ada (termasuk layanan olahpesan cepat, kalender pribadi dan komunikasi perangkat lunak), sumber informasi umum (seperti data proyek, produk dan proses model), dan spesifik "informasi terminal" (seperti lokasi) untuk membangun Dinamis Komunikasi Lingkungan (Dyce) dengan mengukur manusia - aktor - terlibat dalam berbagai proyek dan tugas. Dengan cara ini, komputer mobile benar-benar bisa menjadi asisten pribadi digital canggih (PDA), yang akan memberikan manusia dengan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang baik, dan meninggalkan waktu lebih manusiawi untuk bekerja kreatif. Dari aspek proyek, ini berarti halus aliran banyak informasi dan dengan demikian tingkat yang lebih tinggi kualitas. Konsep Dyce diusulkan tidak diragukan lagi merupakan tinggi gelar banyak menggunakan IT dalam industri konstruksi, yang cocok menjadi giat virtual masa depan.

Judul : Mobile Computing - The Missing Link To Effective Construction IT

Penulis Jurnal : Danijel REBOLJ, ALES MAGDIČ, Nenad CU Babic
University of Maribor, Fakultas teknik sipil, Smetanova 17, 2000 Maribor, Slovenia

Sumber:
www.fg.uni-mb.si/.../Mobile%20computing%20 %20the%20missing%20link%20to%20effective%20construction%20IT.pdf

Read More..